Kota
Padang era kolonial Belanda adalah kota perdagangan yang penting, ini
terbukti dengan masih tersisanya berbagai gedung pemerintahan dan
kantor-kantor dagang Belanda, Gedung De Javasche Bank cabang Padang
dibangun pada tahun 1921 oleh Hulswitt Fermont Cuypers Architechten
& Engineeren, De Javasche Bank cabang Padang adalah kantor cabang
yang ke 3 setelah Semarang dan Surabaya, dan cabang pertama luar Jawa.
Didepan Gedung De Javasche Bank berdiri sebuah Monument Peringatan Willem Hendrik De Grevee, De Grevee adalah seorang ahli pertambangan Belanda yang berjasa besar dalam penemuan tambang barubara Sawahlunto. Penemuan besar De Grevee tersebut juga berdampak besar pada pembangunan infrastruktur besar-besaran sperti jalan, jembatan, rel kereta api, pelabuhan Emmahaven (Teluk Bayur), sebagai bentuk penghormatan ats jasa-jasanya maka dinamakanlah taman di depan De Javasche Bank dengan Taman De Greve, dan dermaga di tepian Sungai Batang Arau juga dinamakan dengan Dermaga De Greve ( De Grevekead).Setelah Bank Indonesia melakukan konservasi terhadap 4 gedung-gedung eks De Javasche Bank, Padang, Jakarta, Surabaya dan Jogyakarta, sekarang Gedung De Javasche Bank Padang di fungsikan sebagai Museum Bank Indonesia Padang.
Pesona dan keanggunan Gedung De Javasche Bank pada malam hari.
No comments:
Post a Comment