Wednesday, January 30, 2013
Monday, January 28, 2013
Sunday, January 27, 2013
RANAH MINANG : West Sumatra Heritage Rail Trail (Sawahlunto)
Pengembangan jalur ke arah Silo :
Lokomotif uap seri E10 60 yang menari kereta wisata di Sawahlunto hanya beroperasi sekali dalam seminggu. Kereta wisata ini dioperasikan dari stasiun Sawahlunto sampai ke stasiun Muara Kalaban. Dalam perencanaan ke depan, kereta wisata akan dioperasikan sampai ke silo yang terdapat di daerah Saringan. Silo merupakan tempat pengolahan batubara pada zaman Hindia Belanda namun sekarang tidak berfungsi lagi karena kegiatan penambangan batubara tidak lagi berjalan. Namun dari stasiun Sawahlunto masih terdapat rel yang bisa difungsikan kembali sampai ke Silo. Dengan demikian, pengunjung dapat menikmati perjalanan kereta wisata sampai ke Silo dan berhenti sejenak untuk melihat bangunan tersebut.
Lokomotif uap seri E10 60 yang menari kereta wisata di Sawahlunto hanya beroperasi sekali dalam seminggu. Kereta wisata ini dioperasikan dari stasiun Sawahlunto sampai ke stasiun Muara Kalaban. Dalam perencanaan ke depan, kereta wisata akan dioperasikan sampai ke silo yang terdapat di daerah Saringan. Silo merupakan tempat pengolahan batubara pada zaman Hindia Belanda namun sekarang tidak berfungsi lagi karena kegiatan penambangan batubara tidak lagi berjalan. Namun dari stasiun Sawahlunto masih terdapat rel yang bisa difungsikan kembali sampai ke Silo. Dengan demikian, pengunjung dapat menikmati perjalanan kereta wisata sampai ke Silo dan berhenti sejenak untuk melihat bangunan tersebut.
Penambahan kereta wisata :
Saat ini terdapat 1 buah kereta penumpang yang ditarik lokomotif uap E10 60 dengan kapasitas penumpang sejumlah 35 – 40 orang. Untuk penambahan daya tampung kereta wisata ini, PT Kereta Api (persero) berencana memanfaatkan 1 buah kereta kayu yang tidak terpakai yang berada di depan stasiun Sawahlunto untuk menjadi tambahan kereta wisata. Kondisi saat ini (kereta kayu yang akan dimanfaatkan kembali) tidak berfungsi sama sekali sehingga digunakan oleh tuna wisma sebagai tempat tinggal. Seiring pengembangan kota Sawahlunto menjadi kota tujuan wisata, maka PT Kereta Api (persero) bermaksud memperbaiki kereta kayu tersebut dan memanfaatkan kembali menjadi tambahan kereta wisata yang ditarik lokomotif uap E10 60. kereta kayu berkapasitas 22 orang ini telah dioperasikan sejak awal bulan Februari 2010.
Saat ini terdapat 1 buah kereta penumpang yang ditarik lokomotif uap E10 60 dengan kapasitas penumpang sejumlah 35 – 40 orang. Untuk penambahan daya tampung kereta wisata ini, PT Kereta Api (persero) berencana memanfaatkan 1 buah kereta kayu yang tidak terpakai yang berada di depan stasiun Sawahlunto untuk menjadi tambahan kereta wisata. Kondisi saat ini (kereta kayu yang akan dimanfaatkan kembali) tidak berfungsi sama sekali sehingga digunakan oleh tuna wisma sebagai tempat tinggal. Seiring pengembangan kota Sawahlunto menjadi kota tujuan wisata, maka PT Kereta Api (persero) bermaksud memperbaiki kereta kayu tersebut dan memanfaatkan kembali menjadi tambahan kereta wisata yang ditarik lokomotif uap E10 60. kereta kayu berkapasitas 22 orang ini telah dioperasikan sejak awal bulan Februari 2010.
Pemanfaatan bekas kereta menjadi café (restaurant kecil) :
Yang tersisa dari kereta tua ini adalah struktur yang masih kuat berdiri status namun jika dimanfaatkan sebagai kereta penumpang (bergerak) kemungkinan struktur existing tidak lagi berfungsi optimal. Maka kereta tua ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat masyarakat bersosialisasi dan melakukan pertemuan sekaligus menyediakan fasilitas seperti makanan, minuman, koneksi internet, hiburan dan lain-lain. Kereta tua ini dapat dimanfaatkan sebagai restaurant kecil yang unik. Kerangka (stuktur) kereta CR 305 ini sedang dalam proses revitalisasi di Dipo Sawahlunto dan akan dimanfaatkan kembali sebagai restaurant tidak berjalan (statis). Kereta ini akan ditempatkan di depan stasiun Sawahlunto.
Yang tersisa dari kereta tua ini adalah struktur yang masih kuat berdiri status namun jika dimanfaatkan sebagai kereta penumpang (bergerak) kemungkinan struktur existing tidak lagi berfungsi optimal. Maka kereta tua ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat masyarakat bersosialisasi dan melakukan pertemuan sekaligus menyediakan fasilitas seperti makanan, minuman, koneksi internet, hiburan dan lain-lain. Kereta tua ini dapat dimanfaatkan sebagai restaurant kecil yang unik. Kerangka (stuktur) kereta CR 305 ini sedang dalam proses revitalisasi di Dipo Sawahlunto dan akan dimanfaatkan kembali sebagai restaurant tidak berjalan (statis). Kereta ini akan ditempatkan di depan stasiun Sawahlunto.
http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=137:jalur-kereta&Itemid=&lang=id
http://www.wmf.org/project/padang-heritage-sites
RANAH RANTAU : Jalan-Jalan Jambi
Sunday, January 20, 2013
RANAH RANTAU : JAMBI Part.5 ''Rumah Batu Olak Kemang"
Rumah Batu Olak Kemang merupakan Rumah
Sayyid Idrus bin Hasan Al-Jufri yang juga dikenal sebagai Pangeran Wiro
Kusumo terletak di sisi utara Sungai Batanghari di Kota Jambi. Tepatnya
berada di Jl. KH. Abdul Qodir Ibrahim RT. 02 kelurahan Olak kemang
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.
Rumah yang oleh masyarakat seberang Kota
Jambi dikenal sebagai Rumah Batu Olak kemang ini terdaftar oleh Kantor
Pariwisata Jambi sebagai tempat wisata, namun situs wisata ini
sepertinya hanya sebagai referensi untuk observasi sejarah. Karena di
sana belum dirancang khusus sebagai sarana rekreasi.
Rumah Batu Olak Kemang ini merupakan
peninggalan seorang penyebar agama Islam di Kota Seberang pada abad ke
18 yaitu Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri atau yang dijuluki PangeranWiro
Kusumo. Ketika akan membangun rumah, Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri
mendapat banyak saran dari rekannya. Termasuk dari Datuk Sintai, seorang
pedagang dari negeri Cina. Lewat tangan Datuk Sintai itu lah rumah yang
kini jadi cagar budaya kebanggaan Jambi itu berdiri.
Paduan Cina-Arab, terkesan kental pada
bangunan tua ini, dimana terlihat adanya relief naga di dinding bercat
putih, disisi kanan terdapat sebuah batu berukiran singa dan bunga. Di
pilar bagian dalam, tampak relief bertuliskan huruf-huruf Arab.
Subscribe to:
Posts (Atom)